Kisah Islam Pentingnya sikap Tabayyun@MasKhay

Bertabayyunlan Dirimu, Jika Hidupmu mau Beruntung


Tabayyun secara bahasa memiliki arti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya. Sedangkan secara istilah adalah meneliti dan meyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya.

Tabayyun adalah akhlaq mulia yang merupakan prinsip penting dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan keharmonisan dalam pergaulan. Hadits-hadits Rasulullaah saw dapat diteliti keshahihannnya antara lain karena para ulama menerapkan prinsip tabayyun ini. Begitu pula dalam kehidupan sosial masyarakat, seseorang akan selamat dari salah faham atau permusuhan bahkan pertumpahan darah antar sesamanya karena ia melakukan tabayyun dengan baik. Oleh karena itu, pantaslah Allaah swt memerintahkan kepada orang yang beriman agar selalu tabayyun dalam menghadapi berita yang disampaikan kepadanya agar tidak meyesal di kemudian hari,” Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti (tabayyun), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu”.


''Hai orang-orang yang beriman! Jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka ber-tabayyun-lah (konfirmasikanlah), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu,'' (QS Al Hujurat: 6).

Suatu saat, Ummul Mukminin Aisyah mengikuti Rasulullah dalam sebuah ekspedisi untuk menyerang Banul Musthaliq yang berlokasi di dekat kota Mekah. Dalam perjalanan pulang, rombongan berkemah di dekat Madinah. Dalam kesempatan itu Aisyah keluar dari kemahnya untuk membuang hajat di suatu tempat. Setelah memenuhi hajatnya, putri Abu Bakar ini kembali ke kemah dan langsung masuk ke dalam sekedup (pelangkin) yang berada di atas punggung untanya. Menjelang rombongan berangkat, Aisyah merasa kehilangan kalung yang tadi dipakainya saat membuang hajat. Serta-merta beliau turun dari unta dan berusaha mencari-cari kalungnya yang hilang di kegelapan malam.

Pada saat itulah rombongan tentara Rasul meneruskan perjalanan pulang ke Madinah. Para pengawal Aisyah tak menyadari kalau istri Rasul tak berada di dalam sekedupnya lagi. Ini disebabkan oleh karena pelangkin (tandu) itu begitu rapat. Unta itu berangkat ke Madinah dengan sekedup kosong, sedang Ummul Mukminim tertinggal di tempat semula.

Akhirnya, 'Aisyah hanya berbaring di tempat itu, berselimutkan kainnya, sambil pasrah kepada Allah dan berharap rombongan yang menyadari ketiadaannya, bakal kembali. Untunglah ada Shafwan bin Al Mu'aththol (seorang pemuda tampan dan tegap) yang juga tertinggal karena sedang mengurus suatu keperluan. Ia menemukan istri Rasul secara tak sengaja.

Akhirnya, 'Aisyah itu dipersilakan naik untanya dan dituntunnya unta itu ke Madinah, sambil mengejar rombongan Nabi. Walau berusaha mengejar, ternyata rombongan Nabi tak dapat tersusul. Kedatangan Aisyah bersama Shafwan itu menimbulkan rumor.

Dan, oleh Abdullah bin Ubay, tokoh yang dikenal penyebar kabar bohong, rumor itu semakin disebarluaskan. Di masyarakat akhirnya santer terdengar kabar, Aisyah melakukan penyelewengan. Hampir saja terjadi disintegrasi nasional gara-gara berita bohong ini. Sebab, dua suku terbesar di Madinah, yaitu Suku Aus dan Khazraj saling membela, mencurigai, dan menuduh. Suku Aus membela martabat dan kesucian Aisyah, sementara suku Khazraj membela Abdullah bin Ubay, karena dia berasal dari suku itu. Untungnya Rasulullah cepat bertindak menengahi pertikaian dua suku yang sebelumnya sudah menjadi musuh bebuyutan ini. Rasullullah saw ber-tabayyun (mengecek) kabar itu langsung pada Aisyah.

Dan, ternyata hanya isu. Hal itu juga dikuatkan oleh wahyu dari Allah, QS An Nur ayat 11-19.

Cara Rasulullah saw menangani kabar bohong itu adalah teladan bagi kita, di saat masyarakat dijejali oleh rumor, isu, dan desas-desus yang memecah-belah dan mengadu-domba umat. Melakukan tabayyun, melakukan uji kebenaran dan cek ulang adalah cara untuk menghindari terjadinya kesalahan pengambilan keputusan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Ayo Gabung Di Maskhay Buiness

MASKHAY BUSINESS

http://www.nmcmobile.com/ Kunjungi  http://bit.ly/2yjElZa   atau  http://bit.ly/2yxOP8g اسلام عليكم ورحمة الله وبر كاته ⭐ Welcome ...