Aroma Minyak Kesturi Karena Meninggalkan yang Haram
Ada seorang pemuda yang perkerjaannya menjual kain. Setiap hari dia memikul kain-kain dagangannya dan berkeliling dari rumah ke rumah. Kain dagangan pemuda ini dikenal dengan nama "Faraqna" oleh orang-orang. Walaupun pekerjaannya sebagai pedagang, tetapi pemuda ini sa-ngat tampan dan bertubuh tegap, setiap orang yang melihat pasti menyenanginya.
Pada suatu hari, saat dia berkeliling melewati jalan-jalan
besar, gang-gang kecil dan rumah-rumah penduduk sambil berteriak menawarkan
dagangannya: "faraqna-faraqna", tiba-tiba ada seorang wanita yang
melihatnya. Si wanita itu memanggil dan dia pun menghampirinya. Dia
dipersila-kan masuk ke dalam rumah. Di sini si wanita terpesona melihat
ketampanannya dan tumbuhlah rasa cinta yang begitu besar dalam hatinya. Lalu si
wanita ini berkata: "Aku memanggilmu tidak untuk membeli daganganmu., tetapi aku
memanggilmu karena kecintaanku kepadamu. Dan di rumah ini sekarang sedang
kosong." Selanjutnya, si wanita ini membujuk dan merayunya agar mau berbuat
'sesuatu' dengan dirinya. Pemuda itu menolak, bahkan dia mengingatkan si wanita
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menakut-nakutinya dengan azab yang
pedih di sisiNya. Tetapi sayang, nasihat itu tidak membuahkan hasil apa-apa,
bahkan sebaliknya, si wanita menjadi tambah ber-hasrat. Dan memang biasa, orang
itu senang dan penasaran dengan hal-hal yang dilarang... Akhirnya, karena si
pemu-da ini tidak mau melakukan yang haram, si wanita malah mengancam, katanya:
"Bila engkau tidak mau menuruti perintahku, aku akan berteriak kepada semua
orang dan aku akan katakan kepada mereka, bahwa engkau telah masuk ke dalam
rumahku dan ingin merenggut kesucianku. Dan mereka akan mempercayaiku karena
engkau telah berada dalam rumahku, dan sama sekali mereka tidak akan
mencurigaiku." Setelah si pemuda itu melihat betapa si wanita itu terlalu
memaksanya untuk mengikuti keinginan-nya berbuat dosa, akhirnya dia berkata:
"Baiklah, tapi apakah engkau mengizinkan aku untuk ke kamar mandi agar bisa
membersihkan diri dulu?" Betapa gembiranya si wanita mendengar jawaban ini, dia
mengira bahwa ke-inginannya sebentar lagi akan terpenuhi. Dengan penuh semangat
dia menjawab: "Bagaimana tidak wahai kekasih dan buah hatiku, ini adalah sebuah
ide yang bagus."
Kemudian masuklah si pemuda ke kamar mandi, semen-tara tubuhnya
gemetar karena takut dirinya terjerumus dalam kubangan maksiat. Sebab, wanita
itu adalah perang-kap syaitan dan tidak ada seorang laki-laki yang menyendiri
bersama seorang wanita kecuali syaitan akan menjadi pihak ketiga. "Ya Alah, apa
yang harus aku perbuat. Berilah aku petunjukMu, wahai Dzat yang dapat memberi
petunjuk bagi orang-orang yang kebingungan." Tiba-tiba, timbullah ide dalam
benaknya. "Aku tahu benar, bahwa termasuk salah satu kelompok yang akan dinaungi
oleh Allah dalam naunganNya pada hari yang tidak ada naungan saat itu kecuali
naunganNya adalah seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh wanita yang
mempunyai kedudukan tinggi dan wajah yang cantik, kemudian dia berkata: 'Aku
takut kepada Allah.' Dan aku yakin bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena
takut kepadaNya, pasti akan mendapat ganti yang lebih baik... dan seringkali
satu keinginan syahwat itu akan melahirkan penyesalan seumur hidup... Apa yang
akan aku dapatkan dari perbuatan maksiat ini selain Allah akan mengangkat cahaya
dan nikmatnya iman dari hatiku... Tidak... tidak ... Aku tidak akan mengerjakan
perbuatan yang haram... Tetapi, apa yang harus aku kerjakan. Apakah aku harus
melemparkan diri dari jendela ini? Tidak bisa, jendela itu tertutup rapat dan
sulit dibuka. Kalau begitu, aku akan mengolesi tubuhku dengan kotoran-kotoran
yang ada di WC ini, dengan harapan, bila nanti dia melihatku dalam keadaan
begini, dia akan jijik dan akan membiarkanku pergi." Ternyata memang benar, ide
yang terakhir ini yang dia jalankan. Dia mulai mengolesi tubuhnya dengan
kotoran-kotoran yang ada di situ. Memang menjijikkan. Setelah itu dia menangis
dan berkata: "Ya Rabbi, hai Tuhanku, perasaan takutku kepadaMu itulah yang
mendorongku melakukan hal ini. Oleh karena itu, karuniakan untukku 'kebaikan'
sebagai gantinya." Kemudian dia keluar dari kamar mandi, tatkala melihatnya
dalam keadaan demikian, si wanita itu berteriak: "Keluar kau, hai orang gila!"
Dia pun cepat-cepat keluar dengan perasaan takut diketahui orang-orang, jika
mereka tahu, pasti akan berkomentar macam-macam tentang dirinya. Dia mengambil
barang-barang dagangannya kemudian pergi berlalu, sementara orang-orang yang di
jalan tertawa melihatnya. Akhirnya dia tiba di rumahnya, di situ dia bernafas
lega. Lalu menanggalkan pakaiannya, masuk kamar mandi dan mandi membersihkan
tubuhnya dengan sebersih-bersihnya.
Kemudian apa yang terjadi? Adakah Allah akan mem-biarkan hamba
dan waliNya begitu saja? Tidak... Ternyata, ketika dia keluar dari kamar mandi,
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan untuknya sebuah karunia yang besar,
yang tetap melekat di tubuhnya sampai dia meninggal dunia, bahkan sampai setelah
dia meninggal. Allah telah memberikan untuknya aroma yang harum semerbak yang
tercium dari tubuhnya. Semua orang dapat mencium aroma tersebut dari jarak
beberapa meter. Sampai akhirnya dia mendapat julukan "al-miski" (yang
harum seperti kasturi). Subhanallah, memang benar, Allah telah memberikan
untuknya sebagai ganti dari bau kotoran yang dapat hilang dalam sekejap dengan
aroma wangi yang dapat tercium sepanjang masa. Ketika pemuda ini meninggal dan
diku-burkan, mereka tulis di atas kuburannya "Ini kuburan Al-Misky", dan banyak
orang yang menziarahinya.
Demikianlah, Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan
membiarkan hambaNya yang shalih begitu saja, tapi Allah Subhanahu wa
Ta'ala akan selalu membelanya, Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa
membela orang-orang yang beriman, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
dalam hadits QudsiNya:
"Bila dia (hamba) memohon kepadaKu, pasti akan Aku beri. Mana orang-orang yang ingin memohon?!"
"Bila dia (hamba) memohon kepadaKu, pasti akan Aku beri. Mana orang-orang yang ingin memohon?!"
Pembaca yang budiman!
"Setiap sesuatu yang engkau tinggalkan, pasti ada ganti-nya. Begitu pula larangan yang datang dari Allah, bila engkau tinggalkan, akan ada ganjaran sebagai pengganti-nya."Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan ganti yang besar untuk sebuah pengorbanan yang kecil. Allahu Akbar.
Manakah orang-orang yang mau meninggalkan maksiat dan taat kepada Allah sehingga mereka berhak mendapat-kan ganti yang besar untuk pengorbanan kecil yang mereka berikan??
Tidakkah mereka mau menyambut seruan Allah, seruan Rasulullah dan seruan fitrah yang suci?!
"Setiap sesuatu yang engkau tinggalkan, pasti ada ganti-nya. Begitu pula larangan yang datang dari Allah, bila engkau tinggalkan, akan ada ganjaran sebagai pengganti-nya."Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan ganti yang besar untuk sebuah pengorbanan yang kecil. Allahu Akbar.
Manakah orang-orang yang mau meninggalkan maksiat dan taat kepada Allah sehingga mereka berhak mendapat-kan ganti yang besar untuk pengorbanan kecil yang mereka berikan??
Tidakkah mereka mau menyambut seruan Allah, seruan Rasulullah dan seruan fitrah yang suci?!