BEDA KEINGINAN DAN KEBUTUHAN
( Cerita Abu Khubaisy kepada para muridnya )
Abdullah bin Umar, khalifah yang terkenal sebagai pembangun Bait al Maqdis,
suatu hari terserang oleh suatu penyakit. Para asistennya, sangat
mengkhawatirkan umur khalifah karena penyakitnya itu.
Ternyata Allah SWT belum berkenan memanggil Abdullah keharibaanNya. Khalifah
berangsur-angsur pulih. Setelah agak mendingan keadaannya, Abdullah berniat
hendak menyantap ikan panggang. Khalifah kemudian mengutarakan keinginannya itu
kepada salah seorang asistennya.
Asisten yang setia itu, segera berusaha untuk memenuhi selera junjungannya.
Ia pergi mencari ikan dan setelah mendapatkannya segera dipanggangnyalah ikan
tersebut.
Abdullah bin Umar menghadapi ikan panggang yang baru saja diturunkan dari
panggangannya. Aromanya begitu memikat, sehingga bertambah seleranya dan ingin
segera menyantapnya.
Dalam keadaan yang siap santap itu, tiba-tiba muncul seorang musafir yang
tampak sangat kelaparan. Serta merta Abdullah menyuruh pembantunya untuk segera
mengangkat hidangan yang ada di hadapannya itu kepada sang musafir. Merasa jerih
payahnya tidak dinikmati oleh Abdullah, asisten itu protes. Ia keberatan kalau
makanan tersebut diberikan kepada musafir tadi. " Tapi ini makanan yang
dengan sengaja saya buatkan untuk tuan dan sesuai dengan pesanan tuan." "
Wahai, pembantuku ! Tahukah kamu bila aku memakan makanan ini, maka sebetulnya
itu aku lakukan karena aku suka. Karena aku menyenanginya.
Tetapi, bila musafir
itu memakannya, maka itu ia lakukan karena memang ia butuh. Jadi makanan itu
lebih berharga bagi dia daripada untukku. Jangan lupa, Allah SWT berfirman : "
Kalian sekali - kali tidaklah memperoleh kebajikan sehingga kalian
menyedekahkan apa - apa yang kalian senangi ".
Oleh :
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam
Indonesia