By : https://maskhay1922.blogspot.co.id/
Kisah ini terjadi di Universitas 'Ain
Syams, fakultas pertanian di Mesir. Sebuah kisah yang amat masyhur dan dieksposs
oleh berbagai media massa setempat dan sudah menjadi buah bibir orang-orang di
sana.
Pada tahun 50-an masehi, di sebuah
halaman salah satu fakultas di negara Arab (Mesir-red.,), berdiri seorang
mahasiswa sembari memegang jamnya dan membelalakkan mata ke arahnya, lalu
berteriak lantang, "Jika memang Allah ada, maka silahkan Dia mencabut nyawa saya
satu jam dari sekarang!."
Ini merupakan kejadian yang langka
dan disaksikan oleh mayoritas mahasiswa dan dosen di kampus tersebut. Menit demi
menitpun berjalan dengan cepat hingga tibalah menit keenampuluh alias satu jam
dari ucapan sang mahasiswa tersebut. Mengetahui belum ada gejala apa-apa dari
ucapannya, sang mahasiswa ini berkacak pinggang, penuh dengan kesombongan dan
tantangan sembari berkata kepada rekan-rekannya, "Bagaimana pendapat kalian,
bukankah jika memang Allah ada, sudah pasti Dia mencabut nyawa saya?." Para
mahasiswapun pulang ke rumah masing-masing. Diantara mereka ada yang tergoda
bisikan syaithan sehingga beranggapan, "Sesunguhnya Allah hanya menundanya
karena hikmah-Nya di balik itu." Akan tetapi ada pula diantara mereka yang
menggeleng-gelengkan kepala dan mengejeknya.
Sementara si mahasiswa yang lancang
tadi, pulang ke rumahnya dengan penuh keceriaan, berjalan dengan angkuh seakan
dia telah membuktikan dengan dalil 'aqly yang belum pernah dilakukan oleh
siapapun sebelumnya bahwa Allah benar tidak ada dan bahwa manusia diciptakan
secara serampangan; tidak mengenal Rabb, tidak ada hari kebangkitan dan hari
Hisab.
Dia masuk rumah dan rupanya sang ibu sudah menyiapkan makan siang untuknya sedangkan sang ayah sudah menunggu sembari duduk di hadapan hidangan. Karenanya, sang anak ini bergegas sebentar ke 'Wastapel' di dapur. Dia berdiri di situ sembari mencuci muka dan tangannya, kemudian mengelapnya dengan tissue. Tatkala sedang dalam kondisi demikian, tiba-tiba dia terjatuh dan tersungkur di situ, lalu tidak bergerak-gerak lagi untuk selama-lamanya.
Yah…dia benar-benar sudah tidak
bernyawa lagi. Ternyata, dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa sebab
kematiannya hanyalah karena ada air yang masuk ke telinganya!!.
Mengenai hal ini, Dr.'Abdur Razzaq Nawfal -rahimahullah- berkata, "Allah hanya menghendaki dia mati seperti keledai!."
Sebagaimana diketahui berdasarkan
penelitian ilmiah bahwa bila air masuk ke telinga keledai atau kuda, maka
seketika ia akan mati?!!!.
(Sumber: Majalah "al-Majallah", volume
bulan Shafar 1423 H sebagai
yang dinukil oleh Ibrahim bin 'Abdullah al-Hâzimiy dalam bukunya "Nihâyah
azh-Zhâlimîn", Seri ke-9, h.73-74
yang dinukil oleh Ibrahim bin 'Abdullah al-Hâzimiy dalam bukunya "Nihâyah
azh-Zhâlimîn", Seri ke-9, h.73-74